Mengenal Lebih Dekat: Pak Teguh Oktiarso
Hai, Engineers! Pasti udah pada tau dong siapa dosen kita yang memiliki tinggi badan diatas rata-rata ini? Yup, Pak Teguh. Dosen yang hobi traveling ke pantai ini sangat ramah dan terbuka kepada mahasiswanya, loh. Kali ini akan membahas tentang kisah hidup dan keseharian Beliau. Kuy, kita simak!
Teguh Oktiarso ST., MT., atau yang akrab disapa Pak Teguh ini lahir pada tanggal 10 Oktober 1975. Beliau lahir dan dibesarkan di Kota Surabaya, bahkan hingga lulus kuliah dan menyandang gelar sarjana Teknik Industri. Beliau bertempat tinggal di Kota Sidoarjo dan bekerja di Kota Malang sebagai dosen Teknik Industri Universitas Ma Chung. Beliau mengampu beberapa mata kuliah antara lain: PO, PPC,MRP, Manajemen Proyek, TLP, dan ModSim.
Beliau menyelesaikan program S1-nya di Universitas Surabaya sebagai sarjana Teknik Industri. Mungkin beberapa dari kita juga pernah merasakan seperti Beliau, sejak SMA Beliau adalah siswa berjiwa setengah IPA dan setengah IPS. Di satu sisi, Beliau sangat menyukai pelajaran exact yang berbau hitung menghitung dan teknis, namun di sisi lain Beliau juga tertarik dengan bidang manajemen dan perekonomian. Dari situlah beliau memilih teknik industri sebagai jalan hidupnya. Tidak berhenti disitu, atas dorongan dari orangtuanya, Beliau melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung dan meraih gelar master dibidang yang sama yaitu Teknik Industri.
Pak Teguh memang memiliki passion dalam mengajar. Beliau sebelumnya sempat menjadi dosen di Universitas Marananta sebelum akhirnya mengajar di Universitas Ma Chung. Selain itu Beliau juga pernah terjun langsung ke dunia industri selama empat tahun. Kala itu Beliau bekerja di industri manufaktur yang bergerak di bidang produksi kaca. Disana, tugas Beliau adalah memberikan pelatihan kepada pegawai baru atau pelatihan apabila terdapat sistem baru yang akan digunakan perusahaan.
Beliau juga menjelaskan tantangan yang dihadapi di dunia kerja, yaitu bagaimana kita mampu menerapkan ilmu dasar yang kita miliki terhadap segala permasalahan yang ada dan bagaimana kita bekerja dengan orang lain. “Sebenarnya yang dibutuhkan saat bekerja nanti
adalah ilmu- ilmu dasar teknik industri dan logika umum. Selebihnya adalah bagaimana cara kita beradaptasi dan bekerjasama dengan rekan kerja kita,” ujar dosen penyuka musik jazz tersebut.
Menurut pengalaman Beliau selama bekerja di perusahaan, tidak semua orang dapat mengerti dan mau memahami apa yang orang teknik industri sampaikan. Contohnya ketika kita harus memberi pemahaman sistem baru kepada operator yang sudah terbiasa dengan sistem lama atau ketika mengajukan perbaikan sistem kepada atasan. Untuk itu, kemampuan berargumentasi dan persuasi menjadi hal yang amat penting dalam dunia kerja.
Beliau berpesan, kita harus lebih meningkatkan semangat juang. Kuliah memang tidak mudah. Apalagi jika kita ingin melanjutkan studi ke tingkat yang lebih tinggi. Lelahnya mengerjakan tugas saat menempuh S-2 di Bandung menjadi contoh kecil dari nilai semangat juang yang ingin Beliau sampaikan “Karena terlalu sering dan banyaknya tugas, pas nggak ada itu saya sampai telepon teman buat memastikan kalau memang nggak ada tugas”. Tetapi kini semua kerja keras Beliau sudah terbayar dan giliran kita melewati masa- masa itu.
Tak lupa Beliau juga berpesan agar kita lebih terbuka dan mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi, namun jangan sampai kita terlena dan selalu bergantung pada teknologi tersebut, khususnya internet yang kini menjadi sumber utama mahasiswa untuk mencari informasi.
Terakhir, Beliau mempersilahkan siapapun yang ingin berkonsultasi dengan beliau mengenai mata kuliah di ruangannya di Gedung Bhakti Persada lantai 1. Bagi kalian yang mau chatting dengan beliau juga boleh, search aja ID Line: oktiarso. See ya!